Selasa, 16 November 2010

kartul saia

Bunga Rosela
Penghias Taman Anti-Hipertensi
Natural Healing Tue, 17 Jul 2007 15:01:00 WIB
Seperti jenis bunga lain, rosela layak dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena bentuk dan warnanya menarik. Sejatinya bunga ini juga dimanfaatkan sebagai herba peredam hipertensi.

Dlihat dari penampilannya, tak salah jika bunga rosela dimasukkan dalam kategori tanaman hias. Warnanya cerah menyegarkan, pas jika ditanam sebagai penghias taman. Meski begitu, tanaman yang memiliki nama Latin Hisbiscus sabdariffa ini juga berkhasiat meredam tumor, antiradang, antihipertensi, dan memperlancar buang air besar.

Kelopak bunga rosela bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk seduhan, seperti teh. Bahkan, kini sudah biasa diolah dalam bentuk sirop, selai, dan minuman lain. Tanaman herba yang juga dikenal sebagai penghasil serat ini dapat diolah menjadi campuran salad, puding, juga asinan.

Kelopak bunga rosela mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 di antaranya terdapat dalam kelopak bunga rosela, termasuk arginin dan legnin, yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.

Kelopak bunga rosela juga mengandung protein dan kalsium. Sebagai obat tradisional, rosela berkhasiat sebagai antiseptik, aprodisiak, diuretik, pelarut, sedatif, dan tonik.

Kaya Antioksidan

Popularitas rosela inilah yang kemudian mendorong para ilmuwan untuk meneliti kandungannya lebih lanjut, seorang di antaranya, Ir Didah Nurfarida MSi, dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor. Tahun 2006, Didah mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan pada teh kelopak merah (bunga rosela), jumlahnya 1,7 mmol/prolox, lebih tinggi dibandingkan dengan kumis kucing, yang sudah teruji klinis dapat meluruhkan batu ginjal.

Jumlah antioksidan itu diperoleh dengan menggerus 3 kuntum rosela yang telah dikeringkan, kira-kira sebanyak 1,5 gram. Setelah diberi air 200 ml, lalu dimasukkan ke spektrofotometer. Alat itu menganalisis seluruh kandungan kimia berdasarkan panjang gelombang yang dibiaskan larutan.

Dengan keberadaan antioksidan, sel-sel radikal bebas yang merusak inti sel dapat dihilangkan. Itu sebabnya rosela memiliki efek antikanker. Kandungan yang paling berperan adalah antosianin atau pigmen tumbuhan yang bertanggung jawab menghindarkan dari kerusakan sel akibat paparan sinar ultraviolet berlebih.

Di Selandia Baru, John McIntosh, periset dari Institute of Food Nutrition and Human Health, Massey University, mengekstrak rosela dengan mengeringkan kelopak bunganya pada suhu 50 derajat Celsius selama 36 jam. Tiga gram rosela hasil pengeringan diencerkan dalam 300 ml air. Larutan itu dimasukkan ke tabung spektrofotometer. Hasilnya rosela mengandung 51 persen antosianin, antioksidannya 24 persen.

Hasil temuan itulah yang kemudian digunakan Yun-Ching Chang dari Institute of Biochemistry and Biotechnology, Chung Shan Medical University, Taiwan. Periset itu lalu menguji efektivitas antosianin rosela untuk menghambat sel kanker darah atau leukemia.

Pigmen alami oseile rouge - sebutan rosela di Perancis-- tak hanya menghambat pertumbuhan sel kanker, tetapi juga mematikannya. Dosis yang diberikan hanya 0-4 mg/ml rosela. Antosianin yang berpengaruh diberi nama delphinidin 3-sambubioside.

Beberapa penelitian dan riset itu baru praklinis di laboratorium. Belum ada pembuktian efeknya langsung pada manusia. Namun, Tria Novida (35 tahun) merasakan langsung manfaat rosela untuk menurunkan tekanan darah tingginya yang sering mengganggu setengah tahun terakhir ini.

Ibu dua anak itu mengaku kerap pusing, mual, dan panas di kepala. Karena menganggapnya sakit kepala biasa, guru TK ini hanya mengonsumsi obat-obatan bebas.

Namun, lama-kelamaan nyeri kepalanya semakin parah. Kepalanya terasa berat. Jika sudah begitu, ia tak sanggup berjalan, apalagi mengajar, karena kehilangan keseimbangan. saat periksa ke dokter, ia dinyatakan mengidap hipertensi.

Pada akhir Februari lalu, saat berkunjung ke sebuah pameran, ia ditawari seduhan teh hangat berwarna merah. Meski awalnya hanya sebatas mencoba, Ida memutuskan untuk rutin mengonsumsi teh rosela yang terasa sedikit kecut, tetapi lebih menyegarkan daripada teh.

Setelah mengonsumsi selama satu bulan, ia merasa lebih tenang karena kekakuan saraf dan ketegangan leher akibat hipertensi perlahan mulai hilang. Tak hanya itu, tubuh juga lebih bugar dan nyenyak tidur.

Agar lebih yakin, Ida memeriksakan diri ke dokter. Ternyata tekanan darahnya turun 70 poin, dari 190 mmHg menjadi 120 mmHg.

Turun 11,2 Persen

Khasiat kelopak zuring, sebutan rosela dalam bahasa Belanda, untuk hipertensi juga dibuktikan Abd Al-Aziz Sharaf dari Sudan Research Unit, Institute of African and Asian Studies. Seperti dikutip Planta Medical Journal, kelopak rosela bersifat hipotensif (antihipertensi) dan antikejang.

Sifat antihipertensi itu diuji klinis oleh M. Haji Faraji dan A.H. Haji Tarkhani dari Shaheed Beheshti University of Medical Sciences and Health Services, Teheran, Iran. Sebanyak 54 pasien tekanan darah tinggi di Tehran's Shariati Hospital dihitung tekanan diastolik dan sistoliknya 15 hari sebelum dan sesudah pengujian.

Pasien diberi secangkir teh seduhan 3 kuntum bunga rosela. Setelah 12 hari, nilai sistolik pasien rata-rata turun 11,2 persen, tekanan diastolik turun 10,7 persen. Saat konsumsi rosela dihentikan 3 hari, tekanan sistolik meningkat 7,9 persen, diastolik 5,6 persen. Itu membuktikan rosela memang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi.

Bunga rosela tumbuh dari biji/benih dengan ketinggian mencapai satu meter lebih serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga rosela berwarna cerah, kelopak bunga (kaliks) berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya (sepatu).

Bagian bunga rosela yang bisa diproses menjadi makanan ialah kaliks yang mempunyai rasa masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi minuman, jeli, saus, serbuk (teh), atau manisan.

Daun muda rosela bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Di benua Afiika, biji Rosela dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, Rosela diproses menjadi karkadeh, minuman tradisional kebanggaan masyarakatnya.

Bagaimana dengan Anda?

Mengolah Si Jamaican Sorrel

Di India Barat, rosela biasa disebut Jamaican Sorrel. Kata Jamaican bisa jadi ada hubungannya dengan cerita tentang pengembangan rosela untuk pertama kalinya di Jamaika pada tahun 1707.

Bagaimana mengolahnya? Menurut Iwan R. Hudaya, konsultan dan pembudi daya bunga rosela yang tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, rosela lebih sering diolah menjadi seduhan, seperti teh.

Membuat Seduhan

Kelopak bunga yang sudah dipetik, dijemur di bawah terik matahari {1-2 hari) agar memudahkan pemisahan lidah kelopak (warna merah) dengan bijinya. Berikutnya, kelopak yang sudah dipisahkan dengan biji tersebut dicuci dengan air bersih. Biji yang sudah diangin-anginkan bisa dijadikan bibit.

Kelopak warna merah dijemur selama 3-5 hari. Gunakan penutup dari plastik agar kelopak tidak kena debu. Tanda kelopak sudah cukup kering, kadar air tinggal 4-5 persen, dan akan menjadi bubuk bila diremas. Simpan dalam stoples yang bersih dan kering, lalu tutup rapat.

Pemakaian:

- Seduh 2-3 gr teh rosela dengan air mendidih hingga larut dan air berubah menjadi kemerahan (seperti membuat air the), tambahkan potongan jahe atau gula pasir sesuai selera. Untuk yang sedang berdiet, penderita batuk, atau diabetes, gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung.

- Selain dapat diramu sendiri, ekstrak bunga rosela juga sudah bisa diperoleh dalam bentuk olahan, dari mulai serbuk hingga bahan seduhan seperti the celup. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu. Produk rosela yang baik kualitasnya dapat dibeli di toko obat terpercaya dan telah diakui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

Sabtu, 06 November 2010

how to make our website

Panduan Membuat Website (Pendahuluan)

Kategori: Web Development
Diposting oleh admin pada Sabtu, 14 Agustus 2010
[1138 Dibaca] [27 Komentar]Post to TwitterPost to Facebook

Website atau biasa disebut juga dengan web saja, atau ada juga yang menyebutnya dengan situs atau situs web. Jika Anda belum mengerti tentang bagaimana membuat website, hal pertama yang harus Anda pahami adalah tentang HTML (HyperText Markup Language). HTML digunakan sebagai dasar pembuatan website.

Website menggunakan HTML untuk menyajikan dan menampilkan data kepada siapa saja yang mengunjungi website Anda. Untuk itu, kita menyimpan website kita dalam file-file dengan ekstensi *.html, misalnya: index.html, profil.html, dan bukutamu.html. Semua file-file html tersebut merupakan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah website. Semakin banyak file-file html tersebut maka akan semakin banyak pula sumber daya yang dimilikinya, dan jika semakin banyak sumber daya itu maka akan semakin besar pula website Anda.

File-file html tersebut disimpan dalam direktori/folder utama sebuah website. Katakanlah sebuah website memiliki alamat yaitu http://www.unsri.ac.id. Maka struktur penyimpanan file-file html dalam website tersebut adalah sebagai berikut:
Website Direktori/
Folder File HTML Alamat Akses
www.unsri.ac.id / index.html www.unsri.ac.id/index.html
www.unsri.ac.id / profil.html www.unsri.ac.id/profil.html
www.unsri.ac.id / bukutamu.html www.unsri.ac.id/bukutamu.html

Direktori di atas yaitu tanda "/" (baca: "slash" ) adalah direktori utama sebuah website yang menandakan bahwa file-file HTML diletakkan dalam direktori utama.

Jika file-file html tersebut di simpan dalam subdirektori/subfolder sebuah website, maka struktur penyimpanan file-file html dalam website tersebut adalah sebagai berikut:
Website Direktori/
Folder File HTML Alamat Akses
www.unsri.ac.id /myweb index.html www.unsri.ac.id/myweb/index.html
www.unsri.ac.id /myweb profil.html www.unsri.ac.id/myweb/profil.html
www.unsri.ac.id /myweb bukutamu.html www.unsri.ac.id/myweb/bukutamu.html

Nama subdirektori/subfolder ditentukan secara bebas oleh kita sendiri. Seperti pada contoh di atas, kita membuat sebuah subdirektori dan kita beri nama /myweb. Bagaimana membuat subdirektori dalam sebuah direktori utama? caranya sebenarnya tidaklah berbeda ketika kita ingin membuat subdirektori dalam sebuah direktori dengan menggunakan Windows Explorer. Klik File pada menu utama, kemudian pilih New, kemudian pilih Folder, kemudian ketik nama folder/direktori, dan tekan enter.

Ketika Anda "berhasil" melakukan langkah-langkah di atas, kemudian Anda tentunya ingin mencoba mengakses situs Anda melalui browser. Jika komputer Anda sudah terkoneksi ke internet, Anda dapat menggunakan software yang disebut dengan internet browser, katakanlah seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera dan sebagainya. Kemudian Anda ketik pada bagian alamat/address alamat akses ke website di atas seperti berikut ini:

http://www.unsri.ac.id/myweb/index.html

atau:
http://www.unsri.ac.id/myweb/profil.html

atau:
http://www.unsri.ac.id/myweb/bukutamu.html


Di sini Anda lihat bahwa http:// akan muncul otomatis pada browser walaupun Anda tidak mengetiknya. HTTP (HyperText Transfer Protocol) merupakan cara standar seluruh browser dalam mengakses sebuah website.

Setelah Anda memahami konsep di atas, maka langkah selanjutnya adalah mempelajari tentang HTML untuk membuat website seperti pada bahasan di atas yang akan kita bahas pada kesempatan yang lain.

BIOLOGI-Q (PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN)

BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Pertumbuhan adalah :
• Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi)
• Irreversibel (tidak kembali ke asal)
• dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
• Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.

Perkembangan adalah:
• Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
• Sel-sel berdiferensiasi.
• Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.
• Proses ini berlangsung secara kualitatif.
• Irreversible

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
1. TAHAP AWAL PERTUMBUHAN
• Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
• Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
• Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.

2. PERKECAMBAHAN
• Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).
• Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
• Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang hijau.

b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).


3. PERTUMBUHAN PRIMER
• Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.
• Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
• Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
• Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
a. Jaringan meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.

4. PERTUMBUHAN SEKUNDER
• Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.
• Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
b. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur.
Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)

PERTUMBUHAN TERMINAL
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. Faktor Genetik
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
B. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.
Fitohormon tersebut, yaitu:
1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
• Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
• Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa).
• Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan).
• Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya.
• Fungsi auksin, yaitu:
a) Merangsang perpanjangan sel.
b) Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c) Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d) Mempengaruhi pembengkokan batang.
e) Merangsang pembentukan akar lateral.
f) Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2. Gibberellin
• Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
• Fungsi gibberellin, yaitu:
a) Merangsang pembelahan sel kambium.
b) Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
c) Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
d) Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa. (Dwidjoseputro, 1992: 197)
3. Sitokinin
• Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
• Fungsi sitokinin yaitu:
a) Merangsang proses pembelahan sel.
b) Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c) Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d) Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan, seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e) Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen
• Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas.
• Fungsi gas etilen, yaitu:
a) Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
b) Mendukung pematangan buah.
c) Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
d) Mendukung proses pembungaan.
e) Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f) Menstimulasi perkecambahan.
g) Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Asam Absisat (ABA)
• Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel bersama-sama.
• Fungsi asam absisat, yaitu:
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
6. Kalin
• Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
• Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
a) Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b) Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c) Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d) Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
7. Asam Traumalin
• Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
• Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.
• Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam traumalat).
Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.

C. Faktor Lingkungan (Eksternal)

Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
• Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
• Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara.
• Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
• Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
• Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
b. Air
• Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
• Fungsi air antara lain:
a) Untuk fotosintesis.
b) Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis
c) Membantu proses perkecambahan biji.
d) Menjaga (mempertahankan kelembapan).
e) Untuk transpirasi.
f) Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
g) Menghilangkan asam absisi.
h) Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
• Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
• Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.
• Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh.
• Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
• Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
• Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
• Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
• Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.
• Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
a. Tumbuhan berhari pendek (short day plant)
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu, misalnya kastuba (Euphorbia pulcherima), ubi jalar (Ipomoea batatas), nanas (Ananas commosus), dan padi (Oryza sativa). Panjang hari harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar pembungaan terjadi.
b. Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu, misalnya tanaman jarak (Rhicinus communis) dan kentang (Solanum tuberosum). Panjang hari harus lebih dari 12 hingga 14 jam agar pembungaan terjadi.
c. Tumbuhan hari netral (day-neutral plant).
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga kapan saja dalam setahun, misalnya jagung (Zea mays).
d. Suhu
• Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
• Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
• Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman.
• Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan.
• Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
• Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
e. Kelembapan
• Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
• Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
• Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar.
• Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang.
• Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
f. Oksigen
• Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.

HUBUNGAN AUKSIN DENGAN BEBERAPA PROSES FISIOLOGI

Secara fisiologis fitohormon berpengaruh terhadap berbagai proses, di antaranya adalah :
1) Proses pengembangan sel
Heteroauksin yang dihasilkan di bagian ujung memengaruhi sintesis enzim tertentu yang kelak akan diteruskan menuju dinding sel dan menyebabkan dinding sel menjadi elastis. Dengan adanya sifat elastis tersebut, dinding sel mudah merenggang dan dapat tumbuh memanjang.
2) Fototropisme
Yaitu peristiwa pergerakan tumbuhan kearah datang nya cahaya. Cholodny dan Went menjelaskan bahwa cahaya menyebabkan terjadinya pemindahan auksin secara lateral dari bagian yang terkena cahaya menuju bagian yang tidak terkena cahaya. Dengan demikian, jumlah auksin di bagian yang gelap akan lebih banyak daripada di bagian yang terang.
3) Geotropisme
Adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan yang terdiri atas : geotropisme positif (gerak akar yang mengarah ke pusat bumi) dan geotropism negative (menjauhi pusat bumi).
4) Auksin dan pembentukan akar
Pemakaian berbagai macam fitohormon pada stek daun, batang dan akar dapat merangsang pertumbuhan akar, seperti auksin Indole Butirat, dan asam Naftalena Asetat.
5) Partenokarpi
Adalah pembentukan buah tanpa terjadi pembuahan sehingga menghasilkan buah tanpa biji, Bunga akan secara alami memproduksi hormon tumbuhan, yang diperlukan untuk mengawali proses pembentukan buah. Seperti yang terjadi pada pisang, anggur tak berbiji, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji.
6) Apikal dominan
Merupakan suatu gejala bahwa selama pucuk batang (tunas terminal) masih ada, pertumbuhan tunas samping (tunas lateral) akan terhambat. Kalau tunas terminal dihilangkan, tunas ketiak daun akan segera tumbuh. Pengaruh tunas pucuk (terminal) yang menekan tunas lateral disebut apikal dominan.
7) Peluruhan
Peluruhan merupakan suatu proses alami yang terjadi pada bagian tumbuhan, seperti pada daun, buah, dan bunga. Peluruhan akan berlangsung karena terbentuknya suatu lapisan melintang yang sel-sel parenkimnya terpisah karena proses penuaan. Lapisan tersebut dinamakan lapisan peluruh pada tangkai daun, bunga dan buah. Jika helaian daun dipotong, tangkai daun akan meluruh karena hilangnya persediaan auksin pada daun. Akan tetapi, jika diberi auksin, peluruhan dapat dihambat.


"Teduh yang Telah Pergi"
“Pagi hari, di kediaman keluarga darmawan…..
“Ya….. masa Dinda ke skul harus naik angkot sich, Bun?”
”Hari ini Pak Kosim nggak bisa ngantar. Karena anak nya lagi sakit, dan semalam dia izin pulang. Udah, sekali-kali kamu berangkat naik angkot, napa? Buruan sana berangkat, ntar kamu telat lho!!!”
”Ya udah dech….Dinda pergi dulu ya, Bun!”
Hari ini adalah hari yang menjengkelkan bagi Dinda. Karena supirnya harus nemani anaknya di rumah sakit. Alhasil dia harus berangkat ke skul naik angkot.
”Duh Bunda ne, kenapa nggak nyari orang lain sich buat nganterin aku, terpaksa dech aku naik angkot. Mana panas lagi.”
Saat dia lagi sibuk mengoceh, tiba-tiba muncul cowok yang cakep banget duduk tepat di sebelah Dinda. Dan jantung Dinda hampir aja copot saat tu cowok senyum dengannya.
Dinda ngerasaain perasaan yang lega dan semua kekesalannya hilang seketika. Karena senyum cowok itu sangat manis, apalagi ditambah dengan sorot matanya yang teduh banget, yang dapat menutupi rasa sakit yang udah lama tertahankan olehnya.
Seharian ini kerja Dinda hanya senyum-senyum sendiri, bundanya aja malah nganggap kalo Dinda kesambet setan halte bus.
”Duh….tu cowok manis banget ya…… saat gue liat mukanya, gue ngerasa kalo beban gue naik bus itu musnah semua. Sapa ya nama tu cowok? Rasanya gue pengen banget kenalan ama tu cowok. Py gue malu. Hm…. gue kasih nama “Teduh” aja dech… Coz matanya tu teduh banget. And mulai besok gue bakalan naik bus dech… coz gue pengen ngeliat muka tu cowo lagi” pikir Dinda yang masih nggak berhenti memikirkan cowok tadi, dan akhirnya dia tidur sambil berharap bisa menemukan cowok itu di mimpi indahnya.
Paginya….
“Bun, Dinda pergi skul dulu ya…!!!” pamit Dinda sambil mencium pipi bundanya
“Lho Din, kamu nggak nunggu Pak Kosim dulu?”
”Nggaklah Bun, hari ini Dinda pengen naik bus aja….da Bunda,” ucap Dinda sambil berlari meninggalkan rumahnya.
Sesampainya di halte bus…..
”Duh si teduh mana ya? Kok belom datang sich?” batin Dinda gelisah karena sang pujaan hati belum juga menampakkan batang hidungnya.
Tapi baru saja Dinda gelisah dengan pertanyaan yang ada di hatinya, tiba-tiba muncul seorang cowok yang bermata teduh. Cowok itu tersenyum dan menyapa Dinda.
”Hei….. Kamu baru naik bus ya?” sapa cowok itu yang berhasil membuat Dinda terpaku.
”Lho koq diam?”
”Eh….sorry…. tadi kamu bicara apa?”
”Aku tanya, kamu baru naik bus ya? Soalnya aku baru ngeliat kamu semalam”.
”Ha…, oh iya…..nam…..” belum Dinda menyelesaikan pertanyaannya, tiba-tiba bus yang menuju ke sekolah Dinda datang.
”Eh… tu bus kamu udah datang”.
”Oh iya….hm… aku berangkat duluan ya…,” pamit Dinda yang dibalas dengan senyuman teduh itu lagi. Dan rasanya langkah Dinda berat banget buat ninggalin ”teduh” nya itu.
***
Sudah sebulan Dinda bertemu dengan cowok pujaan hatinya itu. Tapi nggak pernah sekalipun dia berani berkenalan dengan ”teduh”. Jangankan berkenalan, menyapa saja dia tak berani. Sampai akhirnya suatu hari Dinda memberanikan diri untuk berkenalan dengan ”teduh” hari ini. Tapi orang yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Dan Dinda nggak sadar kalo itu adalah pertemuan terakhir dengan ”teduh” nya itu.
***
Seminggu sudah Dinda menanti sang pujaan hati, tapi ”teduh” tak kunjung datang. Dan seminggu pula Dinda melewati hari-harinya dengan tidak bersemangat. Berbeda saat dia baru bertemu dengan ”teduh”.
Suatu pagi, saat ia menunggu bus untuk terakhir kalinya. Kursi yang biasa di duduki ”teduh” sudah di duduki oleh seseorang. Tapi seseorang itu bukan teduh melainkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya dan mukanya juga sangat mirip dengan seseorang yang sangat dirindukan Dinda. Tapi dari raut mukanya, tampak sekali kalo beliau sedang bersedih. Tiba-tiba ibu itu menyapa Dinda dengan ramah:
” Lagi nunggu bis ya, Dek?” sapanya ramah
”Iya Bu….”
”Kalo anak saya masih hidup, dia mungkin duduk di sini dan nungguin bus juga kayak kamu!”
”Lho….memangnya anak ibu kemana?”
”Anak saya udah nggak ada lagi. Dia udah pergi jauh dan nggak akan pernah kembali lagi”.
”Maksud Ibu dia pindah ke luar kota ya?”
“Bukan nak, dia udah meninggal dunia”.
”Oh…maaf ya Bu….”
”Nggak apa-apa koq dek….. dia tu punya mata yang teduh sekali, setiap orang yang melihatnya pasti bakal tenang dan lega.”
”Sayang ya Bu, sayang saya tak bisa melihat mukanya. Tapi dari cerita ibu, saya ngerasa dia mirip banget ama seseorang.”
”Hm…..kebetulan saya selalu membawa fotonya.” jawab ibu itu sambil menyerahkan foto anaknya.
”Oh ya…. sebelumnya ibu ingin minta tolong sama kamu, bisa nggak kamu membantu ibu?”
”Apa yang bisa saya bantu Bu?”
”Di belakang foto itu, anak saya menuliskan surat terakhirnya. Dan dia berpesan agar surat itu diberikan kepada seorang cewek yang bernama Dinda. Kalo adek kenal, saya minta tolong sekali supaya adik bisa menyampaikannya kepada Dinda.” pesan terakhir ibu itu dan langsung meninggalkan Dinda dengan perasaan binggung dan deg-deg-an, karena ia takut kalo cowok itu ternyata……….
”Halo Dinda….mungkin kamu bertanya-tanya mengapa aku tahu namamu…. itu karena aku sengaja melihat namamu….. Andai saja aku masih hidup, ingin rasanya aku berkenalan denganmu. Ingin rasanya aku lebih dekat denganmu, tapi aku tak berdaya menahan sakitnya kepalaku ini. Sekarang aku percaya dengan cinta pada pandangan pertama, karena aku ngerasa aku sudah jatuh cinta padamu saat pertama kali kita bertemu. Tapi aku ngggak punya keberanian buat ngungkapinnya.
Karena kita belum saling kenal, tapi sekarang aku lega, karena sebelum aku meninggal, aku bisa mengungkapkan perasaan ku ini, walaupun hanya lewat sepucuk surat. Dan sekarang aku bisa meninggalkan dunia ini tanpa beban memendam perasaan ini lagi. Terima kasih karena kamu bisa mengajari aku tentang rasanya jatuh cinta. Dan menambahkan semangatku untuk hidup lebih lama.
Dariku Reza”.
Saat melihat foto dan membaca surat itu, air mata Dinda tak dapat di tahan lagi. Ia merasa lemas saat melihat sosok pria yang memiliki mata teduh itu. Sepasang mata yang membuatnya menanti selama sebulan. Membuatnya rela panas-panasan menunggu angkot, dan membuatnya selalu bersemangat melewati hari. Lalu dinda membaca surat terakhir dari teduh
Sekarang sosok itu hanya dapat tersenyum abadi, tapi tak dapat disentuh dan diajak berbicara. Dan sekarang dinda hanya bisa menangis dan menyesali kepergian ”teduh” bersama dengan rasa cintanya yang tak kan bisa tersampaikan selamanya.